Advertisement:
1. Ludwig van
Beethoven (1770-1827)
Orang-orang pada masa sekarang semua menganggap Beethoven sebagai musikus
legendaris yang sangat hebat. Seorang yang menderita tuli yang nyaris total
(dan semakin parah hingga akhir hayatnya), namun mampu menciptakan banyak karya
musik orkestra monumental. Karya-karyanya antara lain ‘Symphony no.9? (yang
katanya dijiplak oleh lagu dangdut kita, ‘sms’), ‘Symphony no.7?, ‘Fur Elise’,
‘Moonlight Sonata’, dsb.
Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kisah cintanya tidaklah seindah
musik-musiknya. Komponis berkebangsaan Jerman ini berkali-kali mengalami patah
hati, yang membuatnya begitu tertekan oleh cinta, hingga akhirnya dia meninggal
dalam keadaan miskin dan sendiri. Miris dan tragis.
Tidak kurang dari 8 orang wanita pernah coba didekati oleh Beethoven, namun
semuanya kandas. Kebanyakan karena menolak Beethoven yang waktu itu kondisinya
miskin dan tuli, sehingga mereka lebih memilih pria yang lebih mapan. Misalnya
seperti Giulietta Guicciardi, muridnya pada tahun 1801. Beethoven bahkan telah
menciptakan lagu ‘Moonlight Sonata’ khusus untuknya, namun Giulietta lebih
memilih menikah dengan Robert von Gallenbergin yang lebih kaya dari Beethoven.
Kemudian Anna Marie Erdody, yang banyak mempengaruhi Beethoven dalam
menciptakan lagu, namun akhirnya juga menikah dengan pria lain. Selain itu juga
ada Josephine von Brunsvik alias Pepi yang telah begitu dekat dengan Beethoven,
namun hubungan mereka akhirnya tidak direstui oleh pihak keluarga Pepi, hingga
wanita ini akhirnya juga menikah dengan orang lain…
2. Coco Chanel (1883-1971)
Cantik, kaya, cerdas, dan terkenal. Pria bodoh mana yang tidak mau menikahi
wanita seperti ini. Akan tetapi kenyataannya, seorang fashion designer
legendaris Prancis yang dianggap sebagai pionir fashion modern bernama
Gabrielle Bonheur ‘Coco’ Chanel, tidak pernah menikah seumur hidupnya. Bukan
karena dia seorang lesbi atau sejenisnya. Chanel pernah diambil dan
dipekerjakan sebagai karyawan toko oleh pengusaha tekstil Etienne Balsan yang
kemudian menariknya kepada dunia fashion, namun hubungan mereka tidak pernah
berlanjut. Chanel kemudian juga sempat berpacaran dengan teman Balsan, Kapten
Arthur Capel, namun sang kapten kemudian justru menikah dengan wanita lain dari
Inggris. Meski tidak pernah menikah, Chanel digosipkan pernah berkencan dengan
banyak pria, termasuk Duke of Westminster dari Inggris. Chanel konon hampir
dilamar oleh sang pangeran, namun dia menolak dengan alasan, “There have been
several Duchesses of Westminster, but There is only one Chanel,”
3. James Buchanan (1791-1868)
Satu-satunya presiden A.S yang tidak pernah menikah dalam hidupnya. Sempat
diisukan homoseksual karena sempat tinggal bersama dengan sahabatnya, William
Rufus King. Namun, semua spekulasi itu terbantahkan oleh lamaran resminya pada
Mrs.Francis Preston Blair. Sayang, lagi-lagi kisah kasih tak sampai. Selain
Blair, pemimpin ke-15 negeri Paman Sam ini juga diketahui pernah dekat dengan
Mary K.Snyder, namun juga tak berujung kepada pernikahan.
4. Ratu Elizabeth I (1533-1603)
Ya, dia adalah Ratu dari Kerajaan Inggris dan Irlandia semenjak 17 November
1558 hingga 24 Maret 1603, dia adalah nenek moyang dari Pangeran Charles dan
Pangeran William yang pesta pernikahannya kita saksikan begitu megah dan heboh,
dan dia tidak pernah menikah seumur hidupnya. Keperawanan hingga wafat ini
membuat Ratu Elizabeth I dijuluki sebagai the Virgin Queen, dan virginitasnya
ini begitu diagungkan oleh rakyat Britania Raya hingga terkadang menyebutnya
sebagai Dewi alias bukan manusia biasa. Ratu Elizabeth I pernah berujar, “Jika
saya mengikuti kecenderungan alamiah saya, saya lebih memilih menjadi
pengemis-single daripada ratu-menikah.” Selain pernyataan itu, Ratu Elizabeth I
juga pernah berpidato:
“I will never break the word of a prince spoken in public place, for my
honour’s sake. And therefore I say again, I will marry as soon as I can
conveniently, if God take not him away with whom I mind to marry, or myself, or
else some other great let happen.
Elizabeth I diketahui memiliki cinta sejati pada diri seorang Lord Robert
Dudley, yang adalah teman masa kecilnya. Elizabeth I bahkan setia menunggu
sekalipun hingga istri dari Dudley, Amy Dudley meninggal dunia. Akan tetapi,
begitu Amy tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat, Dudley tetap tak dapat
menikahi sang Ratu, karena beberapa senior konservatif kerajaan tetap tak
mengizinkan pernikahan tersebut. Bagaimanapun, Elizabeth I tetap merindukan
cinta dari Dudley, bahkan dia memberikan gelar kehormatan Earl of Leicester
pada Dudley pada tahun 1564. Sayang, Dudley kemudian menikah lagi dengan wanita
lain pada tahun 1578. Hal ini membuat sang Ratu begitu dendam dan benci pada
istri baru Dudley. Hingga akhir hayatnya, Elizabeth I tak pernah mencintai pria
lain selain Dudley, dan surat-surat dari sang Lord ditemukan sebagai
barang-barang simpanan pribadi Ratu yang paling disayangnya.
5. Hans Christian Andersen (1805-1875)
Raja Dongeng kebanggaan rakyat Denmark. Karya-karya tulisnya seperti ‘Little
Mermaid’, ‘Itik yang Buruk Rupa’, ‘Gadis Penjual Korek Api’, dsb. begitu
fenomenal dan masih digemari anak-anak di seluruh dunia hingga sekarang. Namun,
sebagaimana terefleksikan dalam dongeng-dongengnya yang kebanyakan
‘sad-ending’, kisah percintaannya pun tak pernah bahagia. Andersen yang sejak
kecil adalah cowok yang lemah, tidak begitu pandai, dan sering dianggap aneh,
mungkin membuatnya sulit untuk dicintai.
Andersen pernah memiliki cinta monyet masa kecil bernama Riborg Voigt, namun
tidak berlanjut. Andersen juga selalu ditolak oleh wanita-wanita yang
ditaksirnya, seperti Sophie Orsted dan Louise Collin. Kisah yang paling
menonjol adalah bagaimana Andersen begitu mengejar-ngejar seorang penyanyi
opera bernama Jenny Lind. Namun, Andersen yang pemalu itu merasa kesulitan
mengungkapkan perasaan cintanya pada Lind yang penyanyi tersohor itu. Begitu Lind
mengetahui perasaan Andersen melalui sebuah surat, Lind menolaknya secara halus
hingga kemudian Andersen mengetahui bahwa Lind akan menikah dengan orang lain.
Sejak saat itu, Andersen tak pernah jatuh cinta lagi.
6. Maggie Kuhn (1905-1995)
Adalah seorang aktivis sosial Amerika yang terkenal karena mendirikan gerakan
‘Gray Panthers’, yaitu sebuah gerakan yang mengusahakan jaminan sosial bagi
orang-orang lansia untuk tetap diperlakukan dan diberi hak-hak yang sama dengan
generasi usia lainnya, termasuk hak-hak untuk tetap terlibat dalam kegiatan
sosial, dan juga mengkritisi banyak peraturan pemerintah yang tidak memihak
kamu lansia. Gerakan ini juga mendukung pemberian tanggung jawab sosial bagi
kamu muda, dengan mottonya “Age and Youth in Action”. Tidak begitu jelas apa
penyebab Kuhn tidak menikah. Kemungkinan besar adalah alasan ideologi. Salah
satu isu yang diangkatnya dalam YWCA (Young Women’s Christian Association)
adalah mengenai sulitnya menjadi single dalam masyarakat yang mengharuskan
pernikahan sebagai norma sosial. Yang jelas, setiap kali ditanya mengenai
alasannya tidak menikah, Kuhn selalu menjawab, “kurang beruntung.”
Advertisement:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan.