Advertisement:
Hasil
analisis terbaru batuan Bulan menunjukkan kemungkinan bahwa air di Bulan dan
Bumi berasal dari tempat yang sama.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal daring Science pada Kamis (9/5) itu
mencuatkan pertanyaan mengenai proses pembentukan Bulan.
Bulan diduga terbentuk dari piringan puing yang tersisa ketika satu benda
raksasa menghantam Bumi 4,5 juta tahun lalu.
Para ilmuwan telah lama memperkirakan panas dari dampak peristiwa sebesar itu
akan mengakibatkan hidrogen dan unsur volatil lain mendidih dan lepas ke
antariksa, artinya semula Bulan semestinya kering sepenuhnya.
Namun belum lama ini pesawat antariksa AS dan penelitian baru pada sampel dari
misi Apollo memperlihatkan bahwa Bulan sesungguhnya memiliki air, di permukaan
maupun dasarnya.
Menurut Alberto Saal, ahli geokimia di Brown University dan penulis utama hasil
penelitian tersebut, penjelasan paling sederhananya ialah bahwa ada air di
proto-Bumi saat dampak raksasa itu terjadi.
"Sebagian air tersebut bertahan terhadap dampak itu, dan itu lah yang kita
lihat di Bulan," kata Saal di dalam satu pernyataan sebagaimana dikutip
Xinhua.
Untuk menemukan sumber air tersebut, Saal dan rekannya mengandalkan jejak
kimia, jumlah relatif deuterium dan hidrogen, isotop hidrogen dengan netron
tambahan.
Para peneliti mendapati rasio deuterium-hidrogen pada sampel debu Bulan yang
dibawa pulang oleh awak Apollo 15 dan 17 relatif rendah dan cocok dengan rasio
yang ditemukan pada asteroid purbacarbonaceaus chondrites.
Meteorit itu berasal dari sabuk asteroid di dekat Jupiter dan diperkirakan
termasuk di antara benda paling tua dalam Sistem Tata Surya. Rasio itu juga
serupa dengan yang ditemukan pada air di Bumi.
Para peneliti tersebut mengatakan, jejak itu mengesampingkan kemungkinan air di
bebatuan Bulan berasal dari satu komet, sebab air komet cenderung memiliki
rasio deuterium-hidrogen sangat tinggi.
"Pengukuran itu sendiri sangat sulit," kata Erik Hauri, penulis
bersama studi tersebut di Carnegie Institution of Washington.
"Namun data baru itu menyediakan bukti terbaik bahwa chondirte pembawa
karbon adalah sumber yang sama dari volatil di Bumi dan Bulan, dan barangkali
seluruh bagian dalam sistem Tata Surya."
Advertisement:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan.