Advertisement:
Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk sendiri
tanpa pacar alias jomblo. Ada yang memilih yang terbaik, ada yang masih belum
bisa move on dari mantan, ada yang sibuk kerja sampai lupa tentang pasangan
hidup. Intinya.. jadi jomblo itu pilihan (dan belum ada yang nembak).
Namun pilihan menjadi jomblo ini seolah jadi bahan bagi
orang lain untuk mengusik ketenangan hidup Anda. Yang merasa jomblo, apalagi
dalam waktu yang cukup lama, pasti pernah ditanya seperti di bawah ini. Ada
yang kesal, ada yang sudah kebal. Yang pasti, pertanyaan ini adalah pertanyaan
yang paling dibenci para jomblowati. Berikut ini dikutip dari vemale.com
“Kenapa sih kamu jomblo terus?”
Kalau dijabarkan, ada banyak alasannya, seperti yang sudah kami tulis di atas.
Bisa saja memang masih ingin sendiri, masih trauma karena hubungan sebelumnya,
masih belum bisa move on, belum ada pria yang cocok, ingin fokus kerja atau
lulus kuliah dulu dan sebagainya.
Kalau ditanya sekali mungkin masih oke, tapi kalau ditanya
berkali-kali.. duh, seandainya ucapan bisa di-copy paste, pasti tidak akan
capek menjawab pertanyaan klise tapi menyebalkan ini.
“Cepet pacaran trus nikah, kalau jomblo terus siapa yang
ngurus kamu kalau sakit/sudah tua?”
Walau sekarang belum punya pasangan, bukan berarti ingin hidup sendirian
selamanya. Tidak ada orang yang ingin sendirian di masa tuanya. Pertanyaan ini
sepertinya sangat care, tapi juga sangat menusuk hati. Entah bagaimana
menjawabnya. Biasanya wanita yang hatinya lemah akan memikirkan pertanyaan ini
sambil menangis.
“Kamu… suka sama cowok kan?
Lama tidak pacaran bukan berarti membenci pria atau punya orientasi cinta
dengan sesama wanita. Pertanyaan ini memang menyebalkan. Biasanya dijawab
dengan ketus. Ya wajar sih..
“Mungkin kamu terlalu memilih..”
Boleh dong memilih yang terbaik. Beli sepatu saja memilihnya ribet sampai
berhari-hari, apalagi memilih pacar yang berpotensi jadi pasangan hidup. Namun
sepertinya pertanyaan ini bisa jadi pertimbangan, karena semakin panjang daftar
“Pacar saya harus begini begitu” semakin kecil juga kesempatan memiliki pacar
‘sempurna’ itu.
“Kamu kapan pacaran? Teman-teman kamu udah banyak yang
nikah..”
Bisa juga pertanyaan ini terasa lebih menusuk, “Kapan kamu nikah?”. Kami
mengerti bahwa wanita masa kini tidak menganggap menikah atau memiliki pasangan
sebagai prioritas hidup. Tapi sebagian besar wanita masih menginginkan
pernikahan sebagai salah satu pencapaian dalam hidupnya.
Walau begitu, pernikahan bukanlah lomba maraton yang harus
ada urutannya. Jika sahabat atau saudara ada yang sudah menikah, berarti memang
sudah waktunya mereka menikah dan mengambil keputusan itu. Bukan berarti juga
Anda harus stres memikirkan pacar hanya karena ‘kebelet’ menikah dan takut
dibilang perawan tua. Tua itu pasti, kapan Anda menikah, itu adalah pilihan.
source: http://www.fantasiku.com/2014/01/5-kalimat-menyebalkan-yang-dibenci.html
Advertisement:
Bagi para cowok (yang normal), paling menyakitkan menurut saya kalau dituduh suka sesama cowok .. hehehe
ReplyDelete