Advertisement:
Setiap orang pasti pernah mengalami hal mengharukan dalam
hidup. Dan tak jarang ketika momen itu terjadi, Anda sampai meneteskan air
mata.
Namun, dari sisi medis, sebenarnya bagaimana hal itu bisa
terjadi? Bagaimana ketika hati sedang resah dan sedih, secara otomatis
memancing air mata keluar dari pelupuk mata.
Para peneliti mengatakan, ketika menangis haru dalam acara pernikahan, itu
artinya Anda menanggapi pengalaman bahagia dengan reaksi negatif. Namun, hal
itu bagus, karena reaksi yang tidak biasa ini, dapat membantu untuk
mengembalikan keseimbangan emosional dalam diri, dan menjaga intensitas emosi.
Pengendalian emosi tersebut membantu untuk meningkatkan pemahaman tentang
kesehatan mental masyarakat. Oriana Aragon, psikolog yang memimpin penelitian
ini, awalnya merasa air mata haru tidak masuk akal. Namun, setelah melakukan
serangkaian penelitian, ia baru mengerti kenapa orang menangis ketika bahagia.
"Mereka terlihat memposisikan diri ketika orang-orang kewalahan dengan
emosi positif yang kuat, dan ini dapat memulihkan kita dari emosi kuat
tersebut," kata Oriana.
Dilansir dari Dailymail, laporan yang diterbitkan dalam
jurnal Psychological Science mengutip, berbagai contoh orang menanggapi
pengalaman positif dengan emosi negatif. Seperti para remaja bersorak saat
konser boyband, atau istri yang kembali bertemu suami yang bertugas berperang
dan tak pulang bertahun-tahun.
Para peneliti menemukan fakta bahwa orang yang mengungkapkan reaksi negatif
terhadap berita positif, mampu mengatur emosi yang intens lebih cepat.
"Ini meningkatkan pemahaman bagaimana orang mengekspresikan dan
mengendalikan emosi mereka. Ini penting, karena berkaitan dengan kesehatan
mental dan fisik, kualitas hubungan dengan orang lain," kata Oriana.
Advertisement:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan.