Advertisement:
Kelamin Pria Memanjang Selutut Usai Bercinta dengan Istri
Orang ,Jangan sekali-kali mengganggu rumah tangga orang. Seorang pria dari
Zvishavane harus menerima akibatnya karena berhubungan intim dengan istri
kepala daerah. Kelaminnya memanjang hingga selutut yang membuatnya kehilangan
nyawanya.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu mengaku pernah berhubungan intim dengan istri kepala daerah Mazvihwa di Zvishavane, Provinsi Midlands, Zimbabwe.
Pria yang mengalami kondisi misterius dibawa ke United Bulawayo Hospital (UBH). Dan kehadirannya menarik perhatian pasien, pengunjung dan staf rumah sakit. Ia dilaporkan sering menangis dan merintih kesakitan. Ia meninggal sebelum mendapat perawatan medis.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu mengaku pernah berhubungan intim dengan istri kepala daerah Mazvihwa di Zvishavane, Provinsi Midlands, Zimbabwe.
Pria yang mengalami kondisi misterius dibawa ke United Bulawayo Hospital (UBH). Dan kehadirannya menarik perhatian pasien, pengunjung dan staf rumah sakit. Ia dilaporkan sering menangis dan merintih kesakitan. Ia meninggal sebelum mendapat perawatan medis.
Seorang sumber di rumah sakit mengatakan, sebelum korban
mengembuskan napas terakhirnya, ia mengaku berhubungan seks dengan istri kepala
daerah yang diduga telah `dipagari` oleh suaminya. Sistem pagar itu dikenal
dengan runyoka.
Secara tradisional, sistem pagar itu sebagai pengaman yang dilakukan pria dan wanita agar selalu setia.
Jika orang sudah dipagari oleh istri atau suaminya, maka tak bisa lagi melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Jika terlibat dengan hubungan seks dengan orang yang `terkunci`, maka orang itu bisa terkena penyakit yang tak bisa dijelaskan dan biasanya menimbulkan kematian.
Namun, beberapa sumber keluarga yang melakukan tradisi itu mengaku, jika seseorang menggunakan kondom saat berhubungan intim dengan orang yang `terkunci` maka sihir itu tak akan bekerja.
"Ada drama hari ini ketika ia dirawat di rumah sakit, orang-orang berdesakan untuk melihat `selang yang membentang` (kelamin yang memanjang). Perawat berlari-lari berusaha membantunya tapi sayangnya ia meninggal," kata sumber itu seperti dikutip Crazynews, Kamis (18/7/2013).
"Bahkan perawat yang mencoba membantu dia sebelum meninggal mengatakan penyakitnya merupakan keadaan yang mereka tak pahami dalam istilah medis," ujar sumber yang namanya tak ingin disebutkan.
Sebelum meninggal, sumber itu mengatakan kalau korban menyesali tak mendengarkan nasihat saudaranya yang memperingatkannya untuk menjauhi istri kepala daerah.
Saat di rumah sakit, perawat mencoba menempatkan es balok untuk membuat organ intimnya menjadi lemas, tapi itu tak membantu.
Secara tradisional, sistem pagar itu sebagai pengaman yang dilakukan pria dan wanita agar selalu setia.
Jika orang sudah dipagari oleh istri atau suaminya, maka tak bisa lagi melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Jika terlibat dengan hubungan seks dengan orang yang `terkunci`, maka orang itu bisa terkena penyakit yang tak bisa dijelaskan dan biasanya menimbulkan kematian.
Namun, beberapa sumber keluarga yang melakukan tradisi itu mengaku, jika seseorang menggunakan kondom saat berhubungan intim dengan orang yang `terkunci` maka sihir itu tak akan bekerja.
"Ada drama hari ini ketika ia dirawat di rumah sakit, orang-orang berdesakan untuk melihat `selang yang membentang` (kelamin yang memanjang). Perawat berlari-lari berusaha membantunya tapi sayangnya ia meninggal," kata sumber itu seperti dikutip Crazynews, Kamis (18/7/2013).
"Bahkan perawat yang mencoba membantu dia sebelum meninggal mengatakan penyakitnya merupakan keadaan yang mereka tak pahami dalam istilah medis," ujar sumber yang namanya tak ingin disebutkan.
Sebelum meninggal, sumber itu mengatakan kalau korban menyesali tak mendengarkan nasihat saudaranya yang memperingatkannya untuk menjauhi istri kepala daerah.
Saat di rumah sakit, perawat mencoba menempatkan es balok untuk membuat organ intimnya menjadi lemas, tapi itu tak membantu.
sumber : http://menjerat.blogspot.com/2013/10/misteri-kelamin-pria-memanjang-selutut.html
Advertisement:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan.