Advertisement:
Asap yang mengepul dari sebatang rokok kerap dihindari para
ibu hamil. Alasannya, asap itu berbahaya bagi kesehatan janin. Tapi saat
menghadapi udara yang tercemar asap knalpot dan limbah industri, para ibu hamil
cenderung tak peduli.
Padahal, bahaya yang ditimbulkan oleh polusi udara tidak
jauh beda dengan asap rokok. Paparan polusi udara tinggi meningkatkan risiko
gangguan tekanan darah tinggi saat hamil. Hal itu yang diungkapkan para
peneliti dari University of Florida. Mereka mengatakan, polusi udara mengandung
gas berbahaya dalam dua tipe tertentu dalam partikularnya, yakni karbon
monoksida dan sulfur dioksida.
Sulfur dioksida sebagian besar diperoleh dari limbah limbah
industri dan pembangkit listrik. Sedangkan karbon monoksida diperoleh dari asap
knalpot. Penilitian tersebut berfokus pada hipertensi pada ibu hamil, dan
penyebab terjadinya kelahiran prematur.
"Perkembangan janin sangat sensitif terhadap faktor
lingkungan," ujar Dr Xu Xiaohui, asisten profesor epidemiologidi perguruan
tinggi Public Health and Health Professions and Medicine.
Risiko Hipertensi
Gangguan hipertensi diperkirakan memengaruhi sekitar 10
persen dari kehamilan, meskipun risiko serius hipertensi dapat menyerang ibu
dan bayi kapanpun.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, para peneliti
mengkaji data dari wanita yang melahirkan di Jacksonville, Florida, antara 2004
dan 2005 dan data lingkungan dari komunitas mereka. Sampel meliputi lebih dari
22.000 wanita hamil.
Para peneliti mengukur berapa banyak polusi yang terpapar
pada wanita hamil untuk mengukur tingkat polutan.
Hasilnya, 4,7 persen wanita mengalami peningkatan gangguan
hipertensi selama kehamilan. Penyebabnya adalah paparan polusi udara yang
didapat selama dua trimester pertama kehamilan.
Peneliti menyimpulkan hal tersebut setelah sebelumnya
mengendalikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi risiko seorang wanita
mengalami peningkatan hipertensi, seperti status sosial ekonomi, paparan polusi
udara, dan merokok selama kehamilan.
Tetapi para ilmuwan mengatakan mereka tidak bisa menentukan
secara pasti apakah paparan awal kehamilan atau akhir kehamilan yang lebih
meningkatkan risiko seorang wanita mengalami hipertensi.
"Sepertinya seluruh periode memiliki dampak yang
sama," ujar Dr Xu.
Untuk itu para peneliti mengatakan, mengendalikan pencemaran
udara sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi berbahaya pada wanita hamil
dan bayi. Para peneliti berencana untuk memperluas penelitian mereka di seluruh
negara dan juga memeriksa kondisi lain yang dipengaruhi polusi.
"Kami mencoba untuk melihat beberapa hasil. Kami juga
ingin melihat kelahiran prematur dan berat lahir rendah dan mencari tahu apa
efek dari pernapasan yang terkontaminasi udara pada perkembangan janin,"
lanjutnya seperti dikutip Daily Mail.
source: http://life.viva.co.id/news/read/482246-asap-rokok-dan-polusi--mana-yang-lebih-bahaya-bagi-ibu-hamil-
Advertisement:
kalo gitu ibu2 yg msh mengandung mesti rajin pake masker ya kalo di jalan...
ReplyDelete