Advertisement:
Detoksifikasi dipercaya sebagai solusi guna membersihkan
semua racun dalam tubuh yang terakumulasi dari gaya hidup tidak sehat. Melalui
detoksifikasi, tubuh diyakini akan terbebas dari radikal bebas.
Tapi tentu saja detoksifikasi bukanlah proses yang mudah.
Tubuh dipaksa berganti kebiasaan. Dari konsumsi gula dan lemak, menjadi hanya
buah dan sayur. Namun sebuah penelitian yang dilakukan Profesor Alan Boobis
dari Fakultas Farmakologi Biokimia Imperial College London, mengungkapkan bahwa
manfaat detoksifikasi hanya delusi.
Malah Profesor Boobis menambahkan beberapa perawatan
detoksifikasi justru bisa berbahaya bagi tubuh.
"Umumnya perawatan detoksifikasi yang banyak ditawarkan
di pasaran hanya membuang-buang uang," papar Profesor Boobis, dilansir Daily
Mail.
Dia menjelaskan, tubuh punya sistem tersendiri untuk
menetralisir racun yang ikut masuk ke dalam sistem tubuh melalui pernafasan
maupun pencernaan. "Itulah guna hati, ginjal dan usus besar," terang
Profesor Boobis.
Setiap hari ketiga organ tersebut secara otomatis
melaksanakan tugasnya membersihkan racun dalam tubuh yang kemudian dikeluarkan
dalam bentuk keringat, urin dan feses.
"Jadi yang harus dilakukan adalah menjaga ketiga organ
tersebut agar tetap dalam kondisi optimal, bukan melakukan detoksifikasi
besar-besaran yang justru bisa membahayakan kesehatan," imbuhnya.
Detoksifikasi, ujar Profesor Boobis, jika dilakukan secara
mendadak dan tanpa tahapan, bisa membuat sistem tubuh kaget sehingga tidak
punya waktu untuk mengatur ulang proses kerjanya. "Yang ada, tubuh malah
sakit," jelasnya.
Contohnya, mereka yang melakukan detoksifikasi lambung
menggunakan jus buah dan sayuran setiap hari bisa berisiko terserang maag
akibat lambung yang tidak biasa mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah
banyak.
Selain itu, perawatan detoksifikasi menggunakan plester atau
implan, menurut Profesor Boobis, hanya membuang uang. Karena dalam penelitian
yang dia lakukan, analisis urin serta darah mereka yang melakukan detoksifikasi
dan yang tidak menunjukkan tidak adanya perubahan.
"Kalaupun ingin melakukan detoksifikasi, sebaiknya
dilakukan secara bertahap agar tubuh tidak terkejut dan bisa mengatur ritme
metabolisme baru," katanya.
Lebih lanjut, Profesor Boobis mengatakan, cara terbaik
membuang racun dalam tubuh adalah mengonsumsi nutrisi seimbang, banyak minum
air putih, cukup tidur dan aktif berolahraga.
source: http://life.viva.co.id/news/read/506510-ketahui-bahaya-di-balik-detoksifikasi
Advertisement:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan.